29 Mei 2020

Penerimaan Dalam Hidup

Seringkali pikiran dan hatiku tak berjalan seirama. Demi terlihat baik-baik saja, aku sering melakukan hal yang rasanya begitu enggan untuk aku lakukan. Mungkin karena banyak hal yang menjadi alasannya. Aku memaksakan diri, menguatkan diri agar tidak banyak lontaran pertanyaan. Itu sungguh menjemukan.

Tidak hanya aku saja, mungkin hampir setiap orang pernah melakukan suatu hal dengan terpaksa karena tekanan dari luar. Entah itu hanya untuk menyenangkan orang lain atau karena faktor lainnya. Akhirnya yang timbul hanya perasaan tidak nyaman, tidak enak.

penerimaan dalam hidup

Problem


Aku sering merasa kesal dan tak jarang menangis. Karena hal ini masih saja terus berulang. Jika aku tak berusaha bersabar, mungkin emosiku akan meledak hebat seperti saat dijatuhkannya bom nuklir di Hirosima dan Nagasaki. Hahaha maaf itu berlebihan.

Tolong maklumi, aku ini juga manusia biasa seperti yang lain. Adakalanya aku hanya bisa diam pasrah dengan keadaan. Mungkin juga aku bisa memberontak meliarkan egoku, meluapkan segala amarah tanpa memikirkan orang lain sakit hati karena perbuatanku. Jadi tolong.. jangan terus memaksaku untuk hal apapun.

Life is choice. Apa tidak ada hak sedikitpun untukku memilih apa yang aku inginkan? Biarkan kesadaranku sendiri yang mengalahkan egoku agar semua tidak aku lakukan karena sebuah keterpaksaan.

Sesuatu yang didasari dengan ketulusan, akan jauh lebih indah bukan? Karena siapapun pasti tidak akan suka apabila melakukan suatu hal karena terpaksa, apalagi dipaksa. Aku tak ingin hal ini berujung pada sebuah penyesalan. "Andai dulu aku tidak.." Ah jangan buat pikiranku berkelana terlalu jauh.

Hehehehe kali ini aku bisa bernafas lebih lega, karena sebenarnya itu adalah kisah lama, bagian dari masa lalu yang saat itu sangat membuatku tertekan. Dulu aku menjalani hari-hari selalu dengan rasa terpaksa, tapi alhamdulillah sekarang aku jalani dengan lapang dada.

The Solution


Ada seseorang yang membantu mengubah perasaanku. Dari keterpaksaan menjadi sebuah penerimaan. Aku juga diingatkan untuk terus menguatkan hati hingga akhirnya aku menjadi lebih sadar untuk bisa menerima cobaan hidup ini.

Perkataannya bijak dan penyampaiannya penuh kelembutan. Tentu saja membuat hatiku lebih mudah untuk menerima nasihatnya. Akupun mulai melihat dari sudut pandang yang berbeda.

"Setiap orang akan diberi cobaan sesuai dengan batas kemampuannya. Tidak hanya dari keadaan, cobaan bisa juga datang dari sikap orang lain yang membuat hati kita kurang berkenan. Jalani saja dengan ikhlas. Pasrahkan pada yang Kuasa, karena semua sudah diatur olehNya. Kelak setiap orang akan menerima balasannya. Ingat saja satu hal, sesuatu yang menurut kita buruk, mungkin saja baik dihadapanNya."

Semenjak saat itu, aku mulai menjalani hari dengan penerimaan yang lebih tenang, suasana hati yang damai. Semoga siapapun yang saat ini merasa melakukan hal karena terpaksa, jalani saja jika itu tidak melanggar aturan. Nikmati saja. Mudah-mudahan Alloh berikan pahala yang besar di balik semua.

Akhirnya aku mengerti..aku mendapat pelajaran berharga untuk selalu melakukan hal dengan tulus tanpa sebuah paksaan. Yang ada kita merugi karena amarah kita yang muncul karena terpaksa akan hanya akan mengotori hati kita.

Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Alloh tidak selalu mewujudkan apa yang kita inginkan, agar kita dapat belajar menerima kenyataan dengan baik untuk menghadirkan keikhlasan yang ada dalam diri kita.