22 Des 2016

Hai Teman, Apa Kabar?

Tanpa sengaja kita dipertemukan. Selera humor membuat kita nyaman untuk saling bertukar cerita. Suka duka dilewati bersama, bahkan perdebatan menjadi hal biasa.

Hai teman, apa kabar? Ini aku, orang yang dulu selalu ingin bersamamu, orang yang selalu ingin menyenangkan hatimu meski terkadang ulahku pernah mengecewakanmu. Hehehe aku minta maaf ya.

hey teman apa kabar
image of fimela

Bolehkan jika saat ini aku mengenang masa-masa saat kita bersama dulu? Yaaa meskipun hanya sekedar menertawakan tingkah konyol di masa lalu? :'D

Saat kita bersama, aku sangat nyaman menjadi diri sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain. Untuk berbicarapun, tak perlu di rencana. Semua mengalir begitu saja.

Banyak persamaan yang kita miliki dalam diri masing-masing. Manusia akan saling mendekat jika dalam diri mereka terdapat banyak kecocokan, banyak kesamaan bahkan bisa jadi mencintai orang yang sama hahahah.

Aku ingat saat kamu mendapat masalah hingga tak sadar meneteskan air mata. Aku seperti merasakan kesedihan yang sama.

Aku berusaha menguatkan, berusaha menjadi tempat bersandar yang nyaman. Dan berusaha membantumu semampu yang ku bisa.

Oh ya apa kamu ingat, hanya karena masalah sepele saat pelajaran sekolah, kita sampai tidak mau satu bangku? Menjadi benci, bahkan kita saling mengorek-ngorek kekurangan.

Tapi tak sampai berminggu-minggu, beberapa hari hubungan kita sudah mulai baik lagi. Hahaha.

Dengan konflik, kita jadi paham indahnya kebersamaan bahkan mulai mengerti arti dari kerinduan dan membuat hubungan pertemanan menjadi lebih baik lagi.

Sayangnya waktu terus berjalan bahkan terasa lebih cepat. Kita dihadapkan dengan perpisahan. Jika ada pertemuan, pasti ada perpisahan.

Sebentar lagi tugasku sebagai seorang teman akan selesai meski hanya sebagai pendengar setia.

Setelah masa SMA selesai, kita dihadapkan dengan rencana masa depan yang semakin terasa jelas.

Darisitu, kita terpisah jarak dan waktu demi mengejar impian masing-masing dengan menempuh jalan yang berbeda.

Jarang bertemu tidak berarti saling melupakan. Kenangan-kenangan itu akan tetap tinggal dalam memori ingatan bahkan berbekas dalam sanubari.

Biarlah itu menjadi sejarah untuk kita kenang suatu saat agar kelak bisa kita ceritakan pada anak cucu nanti.

Itulah mengapa hadirnya teman selalu mengajarkanku banyak pelajaran bahkan arti dari pertemanan sesungguhnya, meski dalam waktu yang singkat.

9 Des 2016

Lihat Kekurangan Sendiri Sebelum Menilai Kekurangan Yang lain

Aku manusia. Aku tidak sempurna. Aku punya kelebihan dan aku punya banyak kekurangan.

Semua orang sama. Masing-masing memiliki kelebihan juga kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna.

Ada yang cacat fisik, namun memiliki otak yang begitu jenius. Ada yang indah rupa, tapi tidak pada akhlak.

Kekurangan akan selalu ada pada diri setiap orang. Namun, apa pantas setiap kekurangan dijadikan bahan hinaan? Bahan gosip dan bahan tertawaan?

Bukannya setiap manusia memang diciptakan dengan kelebihan juga kekurangannya masing masing? Sama sama memiliki kekurangan, mengapa harus menghina yang lain?



Sering bercerminkah dengan kekurangan sendiri? Atau kamu merasa diri sudah sempurna?

Sesempurna apa kamu hingga dengan bangganya menghina kekurangan orang lain?

Yakinkah kamu sempurna? Apa dengan akhlakmu yang senang menghina pantas dinilai sebagai manusia sempurna?

Ingat! Orang yang kamu hina, belum tentu buruk dipandangan orang lain.

Bagaimana jika orang yang kamu hina ternyata memiliki kualitas diri yang lebih baik dibanding kamu? Hanya Allohlah satu satunya penilai yang paling benar.

Sudahlah.. Tak ada gunanya kamu menilai kekurangan orang. Yang ada penilaian orang lain menjadi buruk terhadap sikapmu yang senang menghina.

Bahkan Alloh sendiri mungkin kecewa dengan sikap hambaNya yang menghina kekurangan hambaNya yang lain.

Tidak pantas pula kekurangan orang lain dijadikan tertawaan yang hanya akan mengundang rasa sakit hati bahkan dendamnya orang lain. Karena semua orang bisa dengan cara baik menangapi hinaanmu.

Bisa saja suatu saat orang yang kamu hina, membalas hinaanmu dengan lebih kejam.

Jika orang yang kamu hina hanya memilih diam dan mengharap Alloh membalasnya, bagaimana?

Balasan Alloh itu tidak hanya di akhirat, tapi juga ditampakkan di dunia.

Mulai dari sekarang, koreksi saja diri sendiri.

Jangan lagi kamu menghina yang lain apalagi berani membuka aibnya! Jangan membuat orang lain sakit hati karena hinaanmu.

Inginkah dibenci orang lain? Tidak ada orang yang hidupnya dibenci orang lain.

Andai saja Alloh buka aibmu dihadapan orang lain, sanggupkah untuk menanggung malu dan sesal?

Tutupi aib orang lain, maka Alloh juga akan tutupi aib dirimu. Dan ingat satu hal, setiap manusia pasti punya kekurangan. No body's perfect.

4 Des 2016

Hiduplah Sesukamu

Berpakaian syar'i dibilang so alim, bersikap lugu di bilang jaim, pakai barang kw dibilang miskin. Ini itu dikomentarin. Yaa inilah hidup.

Hidup itu tidak lepas dari komentar dan penilaian orang. Komentar baik buruknya tergantung dari sudut pandang masing-masing. Sebanyak apapun kita melakukan hal baik, akan tetap terlihat buruk di mata pembenci. 

Jika seseorang sering mendapat komentar dari setiap apa yang diperbuat, mungkin seperti ini yang selalu muncul dalam benak nya "aduh sikapku salah gak yah? bagaimana nanti kata mereka?!"

Pleaseeee... Pertanyaan-pertanyaan itu justru akan membuat langkah kita menjadi tertahan karena kita merasa tertekan. Meski tidak mudah mengabaikan komentar orang, abaikan saja apalagi jika itu hanya sebuah nyinyiran.

Hidup kita bukan hanya untuk menyenangkan hati semua orang. Ingat saja satu hal, setiap manusia punya mulut, bisa berbicara dan kebiasaan berkomentar tak lepas dari mulutnya masing-masing. Termasuk judging.

Untuk aku pribadi, tak ada untungnya jika hidup dihabiskan hanya untuk mengomentari hidup orang. Untu apa protes apalagi ikut campur dengan urusan orang? Biarkan saja. Jika melebihi batas, mungkin sesekali mengingatkan dengan cara yang santun sebagai wujud dari rasa peduli.

Jika kita terlalu sibuk mengomentari apalagi menilai apa yang orang lain lakukan, yang ada kita lupa bahwa diri sendiripun perlu perbaikan.

Jangan memperumit hidup hanya karena omongan orang lain. Itu hanya akan menghentikan mimpimu. Lebih baik fokus saja untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik. 

Foto : Pixabay

HIDUPLAH SESUKAMU! KARENA SETIAP ORANG PUNYA HAKNYA MASING-MASING TANPA HARUS MENGUSIK YANG LAIN.

Hanya saja ada yang perlu di ingat. Setiap perbuatan pasti ada batasan dan pertanggung jawaban. Semua hal memiliki resikonya. Jangan sampai menimbulkan pengaruh negatif untuk diri sendiri apalagi merugikan orang lain.