Tidak hanya aku saja, mungkin hampir setiap orang pernah melakukan suatu hal dengan terpaksa karena tekanan dari luar. Entah itu hanya untuk menyenangkan orang lain atau karena faktor lainnya. Akhirnya yang timbul hanya perasaan tidak nyaman, tidak enak.
Problem
Aku sering merasa kesal dan tak jarang menangis. Karena hal ini masih saja terus berulang. Jika aku tak berusaha bersabar, mungkin emosiku akan meledak hebat seperti saat dijatuhkannya bom nuklir di Hirosima dan Nagasaki. Hahaha maaf itu berlebihan.
Tolong maklumi, aku ini juga manusia biasa seperti yang lain. Adakalanya aku hanya bisa diam pasrah dengan keadaan. Mungkin juga aku bisa memberontak meliarkan egoku, meluapkan segala amarah tanpa memikirkan orang lain sakit hati karena perbuatanku. Jadi tolong.. jangan terus memaksaku untuk hal apapun.
Life is choice. Apa tidak ada hak sedikitpun untukku memilih apa yang aku inginkan? Biarkan kesadaranku sendiri yang mengalahkan egoku agar semua tidak aku lakukan karena sebuah keterpaksaan.
Sesuatu yang didasari dengan ketulusan, akan jauh lebih indah bukan? Karena siapapun pasti tidak akan suka apabila melakukan suatu hal karena terpaksa, apalagi dipaksa. Aku tak ingin hal ini berujung pada sebuah penyesalan. "Andai dulu aku tidak.." Ah jangan buat pikiranku berkelana terlalu jauh.
Hehehehe kali ini aku bisa bernafas lebih lega, karena sebenarnya itu adalah kisah lama, bagian dari masa lalu yang saat itu sangat membuatku tertekan. Dulu aku menjalani hari-hari selalu dengan rasa terpaksa, tapi alhamdulillah sekarang aku jalani dengan lapang dada.
The Solution
Ada seseorang yang membantu mengubah perasaanku. Dari keterpaksaan menjadi sebuah penerimaan. Aku juga diingatkan untuk terus menguatkan hati hingga akhirnya aku menjadi lebih sadar untuk bisa menerima cobaan hidup ini.
Perkataannya bijak dan penyampaiannya penuh kelembutan. Tentu saja membuat hatiku lebih mudah untuk menerima nasihatnya. Akupun mulai melihat dari sudut pandang yang berbeda.
"Setiap orang akan diberi cobaan sesuai dengan batas kemampuannya. Tidak hanya dari keadaan, cobaan bisa juga datang dari sikap orang lain yang membuat hati kita kurang berkenan. Jalani saja dengan ikhlas. Pasrahkan pada yang Kuasa, karena semua sudah diatur olehNya. Kelak setiap orang akan menerima balasannya. Ingat saja satu hal, sesuatu yang menurut kita buruk, mungkin saja baik dihadapanNya."
Semenjak saat itu, aku mulai menjalani hari dengan penerimaan yang lebih tenang, suasana hati yang damai. Semoga siapapun yang saat ini merasa melakukan hal karena terpaksa, jalani saja jika itu tidak melanggar aturan. Nikmati saja. Mudah-mudahan Alloh berikan pahala yang besar di balik semua.
Akhirnya aku mengerti..aku mendapat pelajaran berharga untuk selalu melakukan hal dengan tulus tanpa sebuah paksaan. Yang ada kita merugi karena amarah kita yang muncul karena terpaksa akan hanya akan mengotori hati kita.
Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Alloh tidak selalu mewujudkan apa yang kita inginkan, agar kita dapat belajar menerima kenyataan dengan baik untuk menghadirkan keikhlasan yang ada dalam diri kita.
Cobaan datang dengan segala bentuk ada yang kuat menerimanya dan ada yang terhanyut karenanya dan yang pasti cobaan itu diberikan tidak akan melebihi batasnya. Kalau kita bisa menerimanya dan lulus dari cobaan itu derajat kita akan naik karena tak ada cobaan yang akan menurunkan derajat kita.
BalasHapusIya mas, betul sekali
HapusSebelumnya mungkin aku lebih sering terhanyut
Betul sekali, kadang hidup memang tidak sejalan dengan keinginan kita, mungkin ini agar kita belajar menerima kenyataan hidup.
BalasHapusContohnya kita sudah sekolah tinggi-tinggi sampai lulus kuliah. Setelah itu nyari kerja kok susah sekali, akhirnya terpaksa kerja apa saja yang penting halal. Ilmu dari kuliah jadinya tidak terpakai.😔
Wah ini mas agus curhat nih 😁
HapusMakanya dulu aku kurang tertarik ditawarin kuliah sama bapak, soalnya urusan dapet kerja tidak dijamin oleh ijazah pula kan? Tetap saja tergantung kehendak yang Kuasa
Tapi mas agus yg sabar ya, ilmunya terus digali..tidak ada ilmu yg tidak bermanfaat
Betul mbak, kadang yang punya ijazah kalah sama yang punya uang. Jadinya sekarang nganggur.😂
HapusAlhamdulillah sih masih sabar.😃
Nah itu.. kalo menurutku sih, pengen masuk kerja di suatu perusahaan yang penting ada kenalan org dalem aja. Orang dalem yg punya pengaruh besar di perusahaan itu. Soal kriteria yg lain bisa jadi cuma formalitas saja.
HapusSabarnya dikuatin ya mas, dan jangan putus juga ikhtiarnya hehe
Semoga mas agus lekas diberi pekerjaan dengan nominal lebih dari yg diharapkan aamiin
Saya juga pernah sejalan
BalasHapusNamun dg bersabar bisa lebih terima kenyataan
Mendapat apa yang selalu kubutuhkan
Bukan yang kuinginkan
:)
Yap, karena kebutuhan dan keinginan sebenarnya jelas sangat berbeda 😁
Hapuskita dilahirkan dengan suasana berbeda dan tidak mungkin sama
BalasHapusmakanya, tiap orang memiliki pilihan masing masing
tidak bisa seragam dan tentunya punya cobaan masing masing
untuk itulah menghargai setiap oranga dalah keniscayaan
Menghargai pilihannya pun, itu keniscayaan bukan? 😁
HapusWaduuuh .. jangan atuh marahnya sampai ledakan nuklir hiroshima nagasaki, ntar pecah deh seluruh isi rumah wwkkk :D
BalasHapusJalani hidup paling enak itu bisa berlapang dada menerima keadaan yang saat ini sedang terjadi.
Mungkin bisa jadi,nantinya akan ada jalan lebih terang terbuka .
Hahaha aku tidak seperkasa itu mas 😂
HapusBetuul belajar qona'ah namanya
Jadi haru ngebacanya, tapi mbak punya filosofi hidup yang mantap, setiap problem yang kita perlukan adalah solusinya...yang penting ikhlas dalam menjalani hidup (ini konsep saya mbak)..;)
BalasHapusNah ikhlasnya itu yang gak mudah mba 😁
HapusSaya selaluu masih saja belajar :"
Melakukan sesuatu dengan tulus itu lebih baik ya mbak, membuat kita merasa lebih nyaman..
BalasHapusBetul sekali, senyaman ada di pelukan org tercinta 😂
Hapus[ikhlas] kata yang mudah diketik namun butuh waktu cukup lama yaa mba untuk mengaplikasikannya :')
BalasHapusyaa, paling tidak sudah bisa accept dengan apa pun saat ini yang terjadi, bisa sedikit melegakan beban yang ada..
Hmmm iya mba zalfa, pantas saja ikhlas surga balasannya
HapusHehe iya nih
semoga lebih tenang menjalani kehidupan bersama keluarga tercinta..ingat Alloh, InsyaaAllah, hati akan tenang..
BalasHapusInsyaalloh semoga dijadikan pribadi yg selalu mengingat penciptaNya
HapusKarena hakikatnya dalam hidup adalah belajar menerima :)
BalasHapusMenerima kenyataan ☺
HapusYaa pada intinya Hidup sesuatu yang harus diperjuangkan. Walau terkadang belum tentu sama dengan apa yang ada dipikiran kita. Tetapi karena perbedaan itu kita bisa berubah dan tahu akan arti kehidupan.😊😊
BalasHapusMaka biarkanlah semua mengalir seperti adanya karena kesederhanaan itu bisa jadi sesuatu yang lebih luar biasa.😊😊
Setuju mas satria, kesederhanaan itu lebih menentramkan hati. Karena hati sudah lapang dada mau menerima kenyataan
HapusMakanya ini saya statuskan di beranda facebook saya 😅
saya juga sering ngerasain kayak mbaknya...malah kadang frustasi tingkat tinggi tapi untungnya ada istri saya yang selalu mendampingi dengan setia setiap ada masalah apapun
BalasHapusDukungan dari orang terdekat memang bisa jadi salah satu kekuatan kita, kekuatan hati untuk menerima
HapusKuncinya sabar dan jadikan pelajaran ya Mbak Ami, sayapun pernah merasakan hal itu. Kalau kita ikhlas, insya Allah akan diberikan solusi. Intinya berikan yang terbaik buat keluarga, suami dan anak-anak. Insya Allah kita akan menjadi istri soleha dan kelak berkumpul lagi di surga, aamiin ....
BalasHapusAamiin aamiin aamiin ya Alloh
HapusBetul itu, hidup memang tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Tapi kita tetap berusaha agar semua yang pernah dilalui hasilnya sesuai yang kita harapkan..
BalasHapusJika tidak sesuai yg diharapkan, mas ridsal masih mau berusaha? 😅
HapusIya apa yang kita inginkan tidak selau bisa kita didapatkan. Semua sudah ada yang mengatur.Allah.
BalasHapusTapi kita tetap berikhtiar soal hasil terserah Yang Dii Atas.Dia yang paling tahu apa yang terbaik bagi umatnya
Semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
Aamiin iya mba cherry
HapusTerima kasih sudah berbagi mbak. Tetap semangat yaaa. Nggak semua yg kita pengin bisa terwujud, belajar menerima dg penerimaan terbaik dan juga peluk semua rasa lalu kontrol emosi :)
BalasHapusSehat selalu. Peluk jauhhh
Nah itu dia, selaluu harus bisa kontrol emosi..
HapusAamiin uuuu mba ella :"
kadang orang yang kita pikirkan, eh malah g mikirin kita, jadinya sih mending mikirin yang lain aja daripada kepikiran trus imun ngedrop
BalasHapusEmang mikirin apa mas? 😂
HapusBetul mba... Kadang Allah kasih cobaan, dan belum tentu hikmahnya itu akan diberitahu saat itu juga. Bisa jadi bertahun2 kemudian. Aku ngerasain sendiri zaman msh kuliah di Banda Aceh dulu. Tiba2 harus pindah ke Malaysia, dipisahkan dari org yg waktu itu aku pikir sangat berarti. Ternyata 2 thn kemudian hikmahnya aku tahu. Banda Aceh kena tsunami besar, rumahku hancur rata Ama tanah, dan org yg aku pikir berarti ketahuan belangnya. See.... Sejak itu aku slalu coba berserah aja Ama semua keputusan yg di Atas. Apapun itu, aku yakin itu yg terbaik. Walopun di awal terlihat kejam, sakit, tp mungkin hikmahnya baru kita tahu bertahun2 kemudian.
BalasHapusMasyaallooh.. Alloh benar2 Maha Tau ya apa yg terbaik untuk kita
HapusHmmm aku juga sering gitu,ngelakuin sesuatu dengan terpaksa. Pikiran kaya gini sering bgt muncul. Mba lagi quarter life crisis juga ya? Saya lagi masanya itu mba huhu. Padahal waktu ngelakuin, sambik ngomong dalam hati "ikhlas" "ikhlas" "ikhlas" tapi prakteknya susah.
BalasHapusIya mba tiara. Kalo belum ada penerimaan dari hita kita, ikhlas itu sulit sekali
HapusPenerimaan adalah KUNCI penting ya, Mbak.
BalasHapusIya mas akhmad
HapusSaya susah menerima hidup saya.
BalasHapusIf another can, why us not?
HapusTerkadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan apa yang kita dapatkan.
BalasHapusKarena itu kita harus bersabar dan menerimanya.
Jika nggak bisa menerimanya, ya berjuang sekuat-kuatnya agar bisa mendapat yang diinginkan. Walau belum tentu berhasil sih, tapi paling nggak, kita udah mencoba lagi.
Yap, jadi intinya ada sesuatu yang memang tidak bisa dipaksakan meski sudah diusahakan
HapusBetul sekali, hidup rasanya jadi lebih mudah kalau melakukan sesuatu tanpa paksaan ya :)
BalasHapusIya mba, melakukan suatu hal pun jadi lebih nyaman
HapusHidup itu bagaikan air mengalir, jadi intinya ya? Harus jalani hidup apa adanya aja deh, tak perlu muluk - muluk tar malah pening di kepala. Itu prinsip saya.
BalasHapusSetujuuu 😊
HapusWaktu kerja dulu saya juga merasa begitu, rasanya kerja tu nggak tulus, saya merasa terpaksa dan pengen mengejar mimpi saya aja. Tapi hidup kan nggak selalu bisa seperti apa yang kita mau, tapi yang nggak kita suka pun ternyata membawa kebaikan juga😊
BalasHapusBetul sekali, rasa terpaksanya buang jauh2 meski gak mudah, tapi kalo demi hal yg baik tetap diusahakan 😁
Hapustetap semangat dalam berkarya dan menjalani hidup
BalasHapusSiap, semangaaaat 😁
HapusBersikap ikhlas dan menerima dalam menjalani hidup memang penting agar jiwa bisa tenang dan dapat terus bertahan.
BalasHapusYah benar kata mas budi
HapusSabar dan pandang pada sudut positif.
BalasHapusIya mba 😊
HapusSecara teori aku memahami bahwa kita perlu menerima hal2 dalam hidup, meski tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
BalasHapusTapi dalam praktiknya, tidak semudah itu bagiku. Perlu beberapa waktu dan aksi2 nyata. Biasanya aku perlu memahami dulu duduk persoalannya baru bisa menerima kejadian itu. Mencoba melihatnya dari sudut yg lain, atau dari gambaran besarnya.
Pada akhirnya, memang kebesaran hati yang kuperlukan agar bisa menerima semua ini.
Ya, butuh kebesaran hati atau hati yang lapang untuk menerima apapun kenyataannya
Hapus