25 Okt 2017

Memilih Pasangan Hidup Itu Dilihat Dari Apanya?

Saat itu saya masih duduk di bangku SMA, meski belum ada keinginan untuk menikah namun entah mengapa terlintas pikiran tentang ini. Semoga bisa bermanfaat.

Berdasarkan KBBI, pernikahan adalah ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama.

Source : moslemmart.com

Awalnya saya pikir, untuk mendapat kebahagiaan dari pernikahan.. para pria lebih memilih menikahi wanita yang dia nilai paling cantik dan para wanita lebih memilih pria yang lebih kaya.

Sebagaimana yang telah kalian tahu, ada 4 kriteria dalam memilih pasangan hidup
  1. Agamanya
  2. Kecantikan
  3. Keturunannya
  4. Hartanya
Nah, saya lihat dari pengalaman satu wanita yang saya kenal, dia memilih pria karena kekayaannya. Setelah beberapa bulan menikah, saya kaget melihat keadaannya yang tampak tak terurus.

Tidak hanya enggan memberi hak hias, tapi pria yang dulu dipilih sebagai suaminya ternyata malah pergi meninggalkan tanggung jawabnya.

Dan sebagai contoh kecil karena pria yang memilih wanita dari keelokan parasnya, saya lihat dari pengalaman salah seorang guru saya.

Beliau berniat menikahi wanita yang dia cintai karena kecantikan paras dan tubuhnya hingga tega meninggalkan istrinya.

Tak sampai setengah tahun guru saya menikah dengan istri barunya yang aduhai, saya sebagai murid turut prihatin mendengar kabar tak sedap tentangnya.

Selama pernikahan mereka, ternyata istrinya hanya memanfaatkan kekayaanya. Begitu bangkrut, istrinya menggugat cerai guru saya.

Akhirnya.. saya bisa mengambil hikmah dari kejadian nyata yang sudah saya ceritakan barusan.

Jadi, sebelum melakukan pernikahan, alangkah baiknya jika kita memahami dulu makna pernikahan yang sesungguhnya, dari segi apa kita utamakan dalam memilih pasangan?

Karena betapa tidak menjaminnya kecantikan untuk dijadikan kunci dari langgengnya pernikahan dan sangat tidak menjaminnya kekayaan untuk mendapat kebahagiaan dari pernikahan.

Untuk apa berparas cantik jika menyakiti suami?

Untuk apa uang banyak jika enggan berbagi dan meninggalkan tanggung jawab pada istri?

Jadi.. benarkah bahwa kekayaan dan kecantikan bukan menjadi kunci kesetiaan? Bukan menjadi kunci kebahagiaan?

Lalu bagaimana dengan kehidupan rumah tangga yang istrinya solehah, jago masak, cantik pula? Suaminya tampan, mapan dan soleh pula?

Bukankan jodoh itu cerminan diri?

Saya pribadi mengartikan bahwa cantik atau tampan itu bonus.

Soal keahlian.. bukankah kita dituntut untuk terus belajar semasa hidup kita?

Urusan rezeki, saya sependapat dengan tulisan yang dibuat Mas Doni,
"Khusus untuk urusan Rezeki dan Jodoh, saya agak kesulitan juga menjelaskannya, karena memang untuk kasus-kasus ini sering terjadi hal-hal yang agak “aneh”. Bukan tidak masuk akal, hanya saja pada beberapa kasus cenderung keluar dari aturan-aturan yang ada. Selain itu juga karena adanya persinggungan dengan “takdir” orang lain. Tapi, sebagian besar tetap terikat Sunnatullah yang sudah ada." Selengkapnya di Takdir Rezeki Jodoh dan Kematian
Bisa kita simpulkan bahwa pilihan yang terbaik dalam memilih calon pasangan hidup itu, dari agamanya.. akhlaknya..

Karena sangat jelas jika akhlak seseorang baik, tentu iman nya baik, termasuk menjadi tahan godaan, entah itu godaan duda/janda yang kegatelan atau para pelakor (perebut laki orang) yang banyak bertebaran.

Kalo perebut istri orang namanya perisor kali ya :D

Saran dari Imam tabi'in terkemuka Imam Hasan Al Basri, 
"Pilihlah laki-laki yang baik agamanya, jika marah ia tidak akan menghina, jika cinta ia akan memuliakan"
Dan ada salah satu quotes, entah karya siapa tapi menurutku ini benar adanya. 
" Kalau hanya untuk bersenang-senang, banyak wanita yang bisa menemanimu di luar sana. tapi jika engkau ingin berbahagia, engkau harus menikahi wanita baik (wanita berakhlak) yang merawatmu dalam keluarga yang penuh kasih dan kesetiaan. "