Hai teman, apa kabar? Ini aku, orang yang dulu selalu ingin bersamamu, orang yang selalu ingin menyenangkan hatimu meski terkadang ulahku pernah mengecewakanmu. Hehehe aku minta maaf ya.
![]() |
image of fimela |
Bolehkan jika saat ini aku mengenang masa-masa saat kita bersama dulu? Yaaa meskipun hanya sekedar menertawakan tingkah konyol di masa lalu? :'D
Saat kita bersama, aku sangat nyaman menjadi diri sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain. Untuk berbicarapun, tak perlu di rencana. Semua mengalir begitu saja.
Banyak persamaan yang kita miliki dalam diri masing-masing. Manusia akan saling mendekat jika dalam diri mereka terdapat banyak kecocokan, banyak kesamaan bahkan bisa jadi mencintai orang yang sama hahahah.
Aku ingat saat kamu mendapat masalah hingga tak sadar meneteskan air mata. Aku seperti merasakan kesedihan yang sama.
Aku berusaha menguatkan, berusaha menjadi tempat bersandar yang nyaman. Dan berusaha membantumu semampu yang ku bisa.
Oh ya apa kamu ingat, hanya karena masalah sepele saat pelajaran sekolah, kita sampai tidak mau satu bangku? Menjadi benci, bahkan kita saling mengorek-ngorek kekurangan.
Tapi tak sampai berminggu-minggu, beberapa hari hubungan kita sudah mulai baik lagi. Hahaha.
Dengan konflik, kita jadi paham indahnya kebersamaan bahkan mulai mengerti arti dari kerinduan dan membuat hubungan pertemanan menjadi lebih baik lagi.
Sayangnya waktu terus berjalan bahkan terasa lebih cepat. Kita dihadapkan dengan perpisahan. Jika ada pertemuan, pasti ada perpisahan.
Sebentar lagi tugasku sebagai seorang teman akan selesai meski hanya sebagai pendengar setia.
Setelah masa SMA selesai, kita dihadapkan dengan rencana masa depan yang semakin terasa jelas.
Darisitu, kita terpisah jarak dan waktu demi mengejar impian masing-masing dengan menempuh jalan yang berbeda.
Jarang bertemu tidak berarti saling melupakan. Kenangan-kenangan itu akan tetap tinggal dalam memori ingatan bahkan berbekas dalam sanubari.
Biarlah itu menjadi sejarah untuk kita kenang suatu saat agar kelak bisa kita ceritakan pada anak cucu nanti.
Itulah mengapa hadirnya teman selalu mengajarkanku banyak pelajaran bahkan arti dari pertemanan sesungguhnya, meski dalam waktu yang singkat.