30 Mar 2017

Merasa Mulia Tapi Malah Menjadi Hina


Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul kita, orang yang dijamin bakalan masuk surga, gak pernah sedikitpun ngerasa paling suci ataupun ngerasa mulia karena kebaikannya yang gak keitung. Apakah kita pernah merasa mulia karena secuil kebaikan kita? Astaghfirulloohal adziim :')

Di postingan ini, ada beberapa firman Alloh dan sabda Rosulloh sebagai pengingat kita buat gak berbangga diri dengan kebaikan yang udah kita perbuat.

Allah Ta’ala berfirman : 
هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ
“Janganlah menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim).
Melihat contoh Abu Bakr, ia malah berdoa ketika dipuji oleh orang lain.
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ 
Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)
Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Barangsiapa diberikan musibah berupa sikap berbangga diri, maka pikirkanlah aib dirinya sendiri. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci, maka ketahuilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya. Sesungguhnya ia adalah orang yang paling lemah, paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya.”
Dalam Shaid Al-Khatir, Ibnu Jauzi mengungkapkan bahwa "lebih baik engkau berbuat maksiat lalu kau menyesal karenanya, ketimbang kau berbuat kebaikan, lalu kau menjadi sombong karenanya". 
Nah gimana? Jelas? Jangan males buat ngingetin orang2 yang kita sayang ya ^^

NB : ngingetin dalam hal baik, termasuk tidak merasa mulia karena telah berlaku baik.

30 komentar:

  1. Semoga kita semua termasuk folongan manusia yang beriman dan bertakwa amin.

    BalasHapus
  2. Penting banget pengingat seperti ini agar terus berupaya memperbaiki diri. Makasih banyak ya, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, terutama pengingat buat aku yang nulis ni postingan hehe
      sama2 mas

      Hapus
    2. Ini salah nih, masa Pak Akhmad dipanggil Mba.. hihi

      Hapus
    3. eh afwan mas akhmad =))

      Hapus
  3. kok ada ya orang yang merasa sudah muliya, padahal sudah jelas akhlak rasulullah tidak seperti demikian (merasa muliya).,
    saya rasa orang yang merasa muliya justru ia sangat buruk akhlaknya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, yang baik gak bakaln bilang baik

      Hapus
  4. reminder banget ini apalagi jaman politik panas kayak gini... hmmm

    BalasHapus
  5. adem banget nih kaya keramik masjid. kyai dan poro wali malah masih merasa paling hina yha, apalagi gue yang remah-remah rengginang
    makasih postingannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. dih ada2 aja disamain sama rengginang segala :D
      iya sama2 :)

      Hapus
  6. Bagus sekali untuk jadi reminder bagi kita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah kalo dirasa begitu mba :)

      Hapus
  7. alhamdulillah, postingan ini mengingatkan kita semua agar selalu berhati2 dalam segala hal.. terima kasih.

    BalasHapus
  8. Sekarang banyak orang yang mengaku bahwa dirinya adalah paling suci, paling ngerti agama,, padahal itu semua sama saja dengan somboong, atau pamer! dan iti tdk di sukai sama Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang openting kita sendiri nggak gitu hehe

      Hapus
  9. Terkadang sibuk dengan urusan dunia suka lupa. Tulisan ini merupakan pengingat buat kita semua. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi :)

    aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena dunia emang sering bikin kita silau kan mas..
      aamiin semoga ya, insyaallooh ^^

      Hapus
  10. duh ami, postingannya loh yaa beberapa kali emang baper.
    iyah emang kadang diri juga suka ga sadar mana percaya diri mana Ujub, alias berbangga diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe
      betul mba, makanya kita mesti berusaha buat percaya diri dalam dosis yang pas (obat kali ah) biar gak over dan berujung ujub
      waaah mba maya tau istilah2 sifat dalam agama ya ^^

      Hapus
  11. Duh bener banget nih, makasi remindernya ya Amiiiii

    BalasHapus
  12. Inilah perlunya banyak2 ingat ttg kekurangan diri sendiri tibang menatap kekurangan orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba nita, harus intro ke diri sendiri dulu. lagian gak ada manfaatnya, yang ada madarat

      Hapus
  13. Cocok banget nih sama kejadian belakangan ini. Banyak yang merasa dirinya udah paling benar. Astagfirullah. Semoga gak gitu. :(

    BalasHapus